Kamis, 22 Maret 2012

Opini Tentang Pendidikan

Siapa sih yang gag kenal kata pendidikan? Tentu mayoritas dari orang – orang di dunia ini tahu tentang apa itu pendidikan,Cuma…makna dari pendidikan itu yang mungkin banyak orang belum paham betul, termasuk saya. Tapi menurut saya , pendidikan itu tidak hanya dilakukan di dalam ruangan saja ,yaitu bertemunya antara guru dengan muridnya, tetapi juga pendidikan itu dapat terjadi di luar rungan atu formal, yaitu pendidikan informal ataupun nonformal. Pendidikan seorang anak dimulai ketika anak memasuki usia dini, yaitu masa di mana anak mulai bisa menerima pengaruh dari luar,pengaruh pertama tentu terjadi di lingkungan keluarga.Untuk mendapatkan pendidikan formal, tidak semua orang bisa mendapatkan, ini terjadi karena berbagai faktor. Di antara dari faktor tersebut adalah kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya sebuah pendidikan , kesadaran anak akan masa depannya kurang dimengerti, dan faktor lain diantaranya adalah ekonomi keluarga. Faktor ekonomi inilah yang sulit dituntaskan, seperti pepatah jawa yang berbunyi,”Jer basuki mawa bea”, untuk mendapatkan pendidikan harus mengeluarkan biaya. Meskipun telah diprogramkan sekolah sekolah gratis, tetapi kenyataa di lapangan belum sesuai target yang hendak dicapai. Saya pernah mengalaminya sendiri waktu masih SMP, waktu itu sekolah digratiskan, tetapi masih tetap ada pungutan dari biaya lain-lain, kalau dari keluarga saya pribadi mungkin tidak keberatan karena tujuan utama saya ingin mendapatkan pendidikan,pasti saya akan kembali pada Jer Basuki Mawa Bea, selama masih dalam batas kewajaran. Di luar itu semua, masih banyak anak-anak yang orangtuanya mampu membiayai mereka untuk megenyam pendidikan di bangku sekolah namun mereka tidak mempergunakan kesempatannya dengan baik. Menurut pengamatan saya yang benar – benar terjadi di sekitar lingkungan saya, banyak anak – anak sekolah yang pada jam masuk sekolah ternyata bukannya masuk sekolah tetapi masuk di tempat bermain playstation. Orang tua mereka pasti mengira bahwa anaknya telah pergi ke sekolah karena pergi dengan berseragam rapi, tetapi ternyata hanya berguru sama yang namanya playstation, di samping itu ,rokokpun selalu menemani mereka. Tak hanya siswa SMA yang menjadi korban, SMP bahkan SD sekalipun.Sungguh memprihatinkan. Tak ada salahnya bermain playstation, selama masih dalam waktu yang sewajarnya, bukan pada jam – jam sekolah. Kalau sudah begini, siapa yang salah? Sampai kiamat pun tak akan ketemu siapa yang salah sepenuhnya karena semua serba terkait. Mungkin saja kurangnya kepedulian orangtua terhadap anaknya, tetapi kalau pun si orang tua sudah peduli,namun anaknya tidak menyadari pentingnya pendidikan & mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar, nhah lho…sama aja kan? Atau salahnya yang punya playstation?belum tentu demikian, karena itu hak mereka untuk mencari nafkah. Pemerintah hendaknya turun tangan untuk mengadakan penyuluhan – penyuluhan terhadap masyarakat, kalaupun sudah, haruslah ditambah kuantitas dan kualitasnya demi terciptanya masayarakat Indonesia yang bermoral dan mempunyai intelektual tinggi.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

What are the advantages of a merit casino? - Xn--O80b910a26eepc81il5g
What are the advantages of 메리트 카지노 주소 a 제왕 카지노 merit casino?. The advantages of a merit 온카지노 casino?